Blender merupakan salah satu alat rumah tangga listrik (ARTL) yang digunakan untuk menghancurkan atau menghaluskan bahan makanan. Alat ini menggunakan komponen pengiris berbentuk pisau bermata empat. Pisau ini berputar melalui kopel roda-roda gigi dari karet ke poros motor yang berputar. Pada badan atau bodi blender terpasang sebuah saklar yang berfungsi untuk menghidupkan dan mengatur kerja motor. Variasi saklar ini pada umumnya bergantung pada merek blendernya. Variasi saklar ini berbeda antara merek Philips model/type HR – 2810/A dan blender National model/type MX – T1GN. Blender National tidak memiliki variasi kecepatan sementara blender Philips terdiri dari empat variasi kecepatan menurut posisi saklar pilihnya.
Blender Philips Model/Type HR – 2810/A
Blender Philips terdiri dari empat variasi kecepatan menurut posisi saklar pilihnya, yaitu:
(1) posisi manual,
(2) posisi Netral,
(3) posisi 1, dan
(4) posisi 2.
Keempat posisi saklar tersebut terdapat perbedaan dan persamaan fungsi, yaitu pada posisi manual sama dengan posisi 2 yang merupakan posisi dimana kecapatannya sama yaitu kecepatan penuh. Sendangkan pada posisi 1 kecepatan dari belender tersebut menjadi lambat. Posisi netral merupakan posisi dimana motor dari belender tidak jalan, dengan kata lain tidak ada arus yang mengalir ke dalam kumparan stator dan rotot motor.
Komponen blender merek Philips Type HR – 2810/A terdiri dari: bak penampung adonan atau bahan yang akan diblender, rumah motor (bodi), roda gigi perantara, motor penggerak, saklar, pelat alas, dan kaki penopang. Perhatikan Gambar 82 berikut.
(1) posisi manual,
(2) posisi Netral,
(3) posisi 1, dan
(4) posisi 2.
Keempat posisi saklar tersebut terdapat perbedaan dan persamaan fungsi, yaitu pada posisi manual sama dengan posisi 2 yang merupakan posisi dimana kecapatannya sama yaitu kecepatan penuh. Sendangkan pada posisi 1 kecepatan dari belender tersebut menjadi lambat. Posisi netral merupakan posisi dimana motor dari belender tidak jalan, dengan kata lain tidak ada arus yang mengalir ke dalam kumparan stator dan rotot motor.
Komponen blender merek Philips Type HR – 2810/A terdiri dari: bak penampung adonan atau bahan yang akan diblender, rumah motor (bodi), roda gigi perantara, motor penggerak, saklar, pelat alas, dan kaki penopang. Perhatikan Gambar 82 berikut.
Gambar 82. (a) Bodi; (b) Komponen Blender Philips HR – 2810/A
Nama barang: Blender
Pada motor blender terdapat beberapa komponen elektronik, seperti: kapasitor, resistor, dan dioda. Keempat komponen elektronik tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Kapasitor berfungsi untuk membangkitkan beda fasa (fluks magnet yang berselisih fase dengan fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan utama). Dengan terbangkitnya fluks magnet yang berbeda fase tersebut maka motor akan berputar.
2. Resistor berfungsi untuk mengurangi arus star pada motor untuk mencegah terjadinya arus lebih pada kumparan motor.
3. Dioda berfungsi untuk menyearahkan tegangan yang masuk ke dalam kumparan.
4. Induktor dan kapasitor berfungsi untuk mengantisipasi atau mengroud-kan frekuensi tinggi yang terjangkit akibatk putaran tinggi motor.
1. Kapasitor berfungsi untuk membangkitkan beda fasa (fluks magnet yang berselisih fase dengan fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan utama). Dengan terbangkitnya fluks magnet yang berbeda fase tersebut maka motor akan berputar.
2. Resistor berfungsi untuk mengurangi arus star pada motor untuk mencegah terjadinya arus lebih pada kumparan motor.
3. Dioda berfungsi untuk menyearahkan tegangan yang masuk ke dalam kumparan.
4. Induktor dan kapasitor berfungsi untuk mengantisipasi atau mengroud-kan frekuensi tinggi yang terjangkit akibatk putaran tinggi motor.
Spesifikasi Blender Philips HR – 2810/A
Type: HR – 2810/A
Produsen: Philips (Mexico)
Besaran Listrik:Arus, I = 1,8 ampere, Tegangan kerja, V = 220, Frekuensi kerja, f = 50 Hz, Pemakaian Daya, P = 400 Watt
Gambar 83 berikut menunjukkan rangkaian kelistrikan blender Philips HR-2810/A.
Gambar 83. Rangkaian Kelistrikan Blender Philips HR-2810/A
Blender National Model/Type MX – T1GN
Selanjutnya, Gambar 76, 77 dan 78 pada urain berikut menunjukkan bentuk fisik dan komponen-komponen blender National type MX – T1GN, dengan spesifikasi sebagai berikut:
Spesifikasi Blender National MX – T1GN
Nama barang: BlenderType/model: MX – T1GN
Produsen: National Gobel
Besaran Listrik: Arus, I ≈ 0,82 – 0,86 ampere, Tegangan kerja V = 220 – 230 volt, Frekuensi kerja, f = 50 – 60 Hz, Pemakaian Daya, P = 190 Watt
Gambar 84. Bentuk Utuh blender National Type MX – T1GN
Gambar 85. Komponen luar blender National type MX – T1GN
(1) pisau penghancur
(2) pengaduk adonan
(3) dudukan mangkok
(4) tutup mangkok besar
(5) wadah adonan (mangkok kaca berlapis karet)
(6) bodi dan stan dudukan mangkok adonan
(7) gigi kopel VPC tahan panas
(8) saklar ON-OFF
(9) tusuk kontak
(10) gigi kopel penghubung antara pisau dan gigi kopel rotor.
Gambar 86. Komponen dalam blender National type MX – T1GN
(1) lamel komutator(2) kabel penghantar (dari saklar ke belitan satator)
(3) kotak sikat
(4) as rotor
(5) terminal yang menghubungkan belitan stator dengan sumber listrik
(6) kabel penghantar ke sumber tegangan
(7) belitan stator
(8) saklar ON-OFF
Blender National ini menggunakan motor universal dengan kebutuhan suplei tegangan 220 volt AC pada frekuensi kerja 50 – 60 Hz. Disipasi dayanya 190W. Saklar yang digunakan tidak memiliki koneksi variasi kecepatan atau hanya kecepatan tunggal. Gambar 87 berikut menunjukkan rangkaian kelistrikan blender National MX-T1 GN.
Gambar 87. Rangkaian Kelistrikan Blender National MX-T1 GN
Prosedur Kerja Blender
Sebelum blender digunakan, terlebih dahulu bacalah buku/brosur yang disertakan pada saat anda membeli blender untuk menghidari kerusakan alat dan kecelakaan yang mungkin ditimbulkan. Pada umumnya prosedure kerja blender adalah sebagai berikut:
1. Pastikan bahwa saklah ON-OFF blender berada pada posisi OFF.
2. Persiapkan semua bahan yang hendak diblender. Pisahkan bahan biji-bijian seperti jagung, merica dan bahan yang agag keras dari yang bahan yang lembut seperti buah pisang, apel, tomat, lombok dan lain sebagainya.
3. Gunakan mangkok yang sesuai keperluan pemblenderan. Bangkok kecil untuk menghaluskan bahan keras dan kering, sedangkan bahan yang lembut dan basah gunakan mangkok besar.
4. Pasang mangkok adonan di atas dudukan mangkok dengan tepat, lalu putar hingga mangkok tidak dapat ditarik ke atas meninggalkan dudukan. Ada juga blender yang tidak perlu diputar, tetapi mangkok tetap dipegang dengan tangan. Mangkok kecil terlebih dahulu diisi dengan bahan yang akan diblender, lalu ditutup dengan dudukan pisau penghancur, kemudian didudukkan di atas dudukan blender. Sementara untuk mangkok besar tidak demikian. Mangkon adonan terlebih dahulu didudukkan di atas dudukan mangkok lalu diisi bahan yang akan diblender.
5. Setelah langkah kerja berlangsung baik dan aman, tekan saklar ON-OFF untuk memindahkan saklar dari posisi OFF ke posisi ON. Saat itu motor blender akan berputar dan memutar pisau blender yang berada di dalam mongkok blender. Penghalusan atau penghancuran bahan mulai berlangsung. Perhatian! Jangan mengangkat mangkok dari dudukan mangkok pada saat motor blender sedang berputar. Berbahaya!
6. Setelah tekstur bahan terasa halus (bunyi putaran motor dan pisau terdengar halus), matikan motor (posisikan saklar ON-OFF pada posisi OFF).
7. Angkat mangkok dari dudukannya. Perhatian! Jangan terlalu lama mengoperasikan motor melebihi satu jam tanpa istirahat untuk pendinginan. Berbahaya! Dapat menghanguskan belitan motor blender.
8. Pada saat selesai menggunakan blender, segera dibersihkan. Cuci bersih dengan air, kecuali bodinya. Hanya bodi blender yang tidak boleh dibersihkan atau dicuci dengan air cukup dilap dengan kain bersih, karena di dalamnya ada motor dan rangkaian listrikannya. Mencuci dengan air dapat menyebabkan motor dan rangkaian kelistrikan yang ada di dalamnya korsleting atau hubung singkat dan terbakar.
9. Simpan blender pada tempat yang aman, tidak lembab, tidak terjemur matahari, tidak tertetesi air atau cairan tertentu atau tidak dihujani, tidah mudah jatuh, tidak mudah dijangkau anak-anak yang belum mengerti penggunaan blender.
Perawatan dan Analisa Kerusakan pada Blender
Pada umumnya orang berpendapat sebagaimana telah dikemukakan pada bagian blender bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan telaten akan awet. Pendapat ini berlaku pula pada penggunaan ARTL. ARTL yang dalam penggunaannya senantiasa dirawat akan awet. Meskipun demikian, kadang kerusakan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, selain harus mengerti perawatan, perlu pula menguasai dengan baik perbaikan kerusakan suatu ARTL, terutama bagi mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Jenis perawatan dan perbaikan ARTL yang akan dibahas pada poin ini adalah perawatan dan perbaikan blender pada umumnya.
1. Perawatan Blender
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merawat blender agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan blender sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan blender disertakan dalam paket blender saat pertama kali membeli blender. Periksa keberadaan buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli blender. Jika tidak ada, mita pada penjual. Jangan membeli blender yang tidak disertai buku atau brosur petunjuk penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan blender, dan hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:
1. Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan blender.
2. Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.
3. Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
4. Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak.
5. Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
6. Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!
7. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender terbakar.
8. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
9. Perhatian! Bodi blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
1. Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan blender.
2. Posisikan saklar blender pada posisi ‘0’ atau off.
3. Masukkan atau pasang dengan tepat mangkok adonan yang digunakan di atas stand dudukan hingga kedua gigi kopel –gigi kopel pisau dan gigi kopel rotor- terjalin dengan benar. Ingat!!! Tutup mangkok adonan dengan rapat. Jika menggonakan mangkok besar yang diperuntukkan untuk pembuatan juce, maka jangan lupa memsang tangkai pengaduk yang dijulurkan masuk melalui lubang yang tersedia pada tutup mangkok.
4. Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada blender. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak.
5. Sambil tetap memegang mangkok adonan, posisikan saklar ON-OFF pada posisi ‘ON’.
6. Perhatikan dengan cermat kondisi adonan yang diblender. Jika sirkulasi adonan sudah terdengar halus, maka hentikan putaran belender dengan jalan mengembalikan posisi saklar pada posisi OFF. Jangan menarik mangkok adonan dalam keadaan motor blender masih berputar. Berbahaya!
7. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor blender, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor blender terbakar.
8. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen blender kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
9. Perhatian! Bodi blender tidak boleh dicuci. Di dalam bodi blender terdapat motor dan rangkaian kelistrikan blender. Pencucian bodi blender akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan blender. Hal ini dapat mengakibatkan motor blender dan rangkaian kelistrikan blender terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
2. Perbaikan Blender
Pada urain sebelumnya telah dijelaskan bahwa kerusakan pada ARTL terkadang tak dapat dihindari. Kerusakan dapat terjadi karena:
1. Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender
2. Faktor bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan
3. Faktor kecerobohan atau kesalahan penggunanya.
Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender dan faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah perbaikannya.
1. Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender
2. Faktor bencana, seperti bencana alam dan kecelakaan
3. Faktor kecerobohan atau kesalahan penggunanya.
Faktor usia atau frekuensi penggunaan blender dan faktor bencana susah dihindari tetapi faktor kecerorobohan atau kesalahan dapat dihindari dengan jalan meningkatkan pengetahuan tentang belnder dan cara penggunaannya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini diurakan beberapa jenis kerusakan blender dan langkah perbaikannya.
a) Motor blender tidak berputar
Motor blender tidak berputar karena tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam motor blender. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan atau belitan motor, seperti: tusuk kontak, kabel pengantar, saklar pengubung kontak atau pemilih putaran, sikat, komutator, dan kumparan motor.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan, yakni:
1. Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang dari kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter (posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak blender masih baik. Selain kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru;
2. Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm meter;
3. Periksa kondisi sikat (kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan ‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
4. Periksa kondisi lamel komutator. Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor blender tidak akan berputar.
5. Periksa kondisi hubungan belitan stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor blender tidak akan berputar.
1. Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang dari kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter (posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak blender masih baik. Selain kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru;
2. Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisi saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm meter;
3. Periksa kondisi sikat (kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan ‘stator’ motor blender. Akibatnya motor blender tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
4. Periksa kondisi lamel komutator. Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor blender tidak akan berputar.
5. Periksa kondisi hubungan belitan stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor blender tidak akan berputar.
b) Motor blender tidak berputar, tetapi berdengung
Kondisi atau kerusakan yang menyebabkan motor blender tidak berputar, tetapi berdengung yaitu belitan medan bantu atau medan putar atau medan utama stator ada yang hubung singkat. Demikian pula halnya jika belitan rotor motor blender ada yang hubung singkat. Hubung singkat pada belitan stator atau rotor motor blender menyebabkan motor blender kehilangan momen putar, sementara itu arus listrik tetap mengalir. Akibatnya, motor berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung lama sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor dapat terbakar.
Langkah perbaikannya adalah:
Ganti kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor motor blender. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri atau dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan sendiri maka ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni:
1. Perhatikan dan catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan masing-masing jenis belitan,
2. Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor listrik, Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan,
3. pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari. Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
Langkah perbaikannya adalah:
Ganti kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor motor blender. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri atau dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan sendiri maka ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni:
1. Perhatikan dan catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan masing-masing jenis belitan,
2. Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor listrik, Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan,
3. pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari. Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
c) Motor blender berputar, tetapi mengeluarkan percikan bunga api.
Kerusakan ini terjadi karena hubungan kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau kurang pas.
Langkah perbaikannya adalah :
1. Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak pas menutup atau menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik; dan
2. Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.
Langkah perbaikannya adalah :
1. Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak pas menutup atau menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik; dan
2. Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.
d) Motor blender berputar, tetapi bergetar
Kondisi blender berputar, tetapi bergetar dapat disebabkan oleh beberapa kerusakan yang terjadi pada sistem mekanik motor, seperti:
1. Sikat motor yang digunakan terlalu keras (kepadatannya tidak sesuai dengan kepadatan sikat aslinya)
2. Permukaan lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar
3. Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa giginya hilang atau patah
4. Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang berlebihan saat digunakan.
1. Sikat motor yang digunakan terlalu keras (kepadatannya tidak sesuai dengan kepadatan sikat aslinya)
2. Permukaan lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar
3. Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa giginya hilang atau patah
4. Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang berlebihan saat digunakan.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan pada kondisi kerusakan terasebut, yakni:
1. Ganti sikat untuk kerusakan pertama, gunakan yang asli
2. Ganti rotor, karena pada keruskan kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal dari pada harga rotor
3. Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang baru
4. Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender. Jadi penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang dijual.
1. Ganti sikat untuk kerusakan pertama, gunakan yang asli
2. Ganti rotor, karena pada keruskan kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal dari pada harga rotor
3. Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang baru
4. Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi blender. Jadi penggantiannya memerlukan bodi blender lain atau bodi baru jika ada yang dijual.
e) Motor blender berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel penghantarnya bergerak kadang motor tidak bergerak atau berputar
Kondisi motor blender berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel pengtarnya bergerak kadang motor tidak berputar dapat disebabkan oleh:
a. kerusakan pada sistem sikat
b. kabel penghantar mengalami putus dalam.
a. kerusakan pada sistem sikat
b. kabel penghantar mengalami putus dalam.
Langkah perbaikannya adalah:
a. Periksa sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang lepas pegas tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru. Ingat jangan mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini berpengaruh pada keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor
b. Ganti kabel penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
a. Periksa sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang lepas pegas tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru. Ingat jangan mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini berpengaruh pada keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor
b. Ganti kabel penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
f) Motor blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar
Motor blender berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar pada umumnya disebabkan oleh kerusakan pada bearing as rotor. Ada salah satu atau beberapa dari peluruh bearing yang terlalu aus terhadap lingkaran bearing atau sudah pecah. Kerusakan ini memberi peluang rotor mengalami sentakan atau lentingan terhadap lingkaran dalam bearing saat motor berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang kasar.
g) Motor blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor blender berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat dipastikan bahwa kerusakan terjadi pada gigi kopel yang berfungsi menggenggam tangkai pengaduk dan terhubung dengan gigi putar rotor sudah aus. Satu-satunya langkah penanggulangan terhadap kerusakan ini adalah menganti gigi kopel dengan yang baru.
Tolong bantu saya klik Tombol Vote ini...
3:35 AM |
|